Rabu, 13 Mei 2015

TUGAS 7


10 KLASIFIKASI INDUSTRI

1. Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan dari proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.

b. Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.

c. Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.


 2. Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri rumah tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/ tahu, dan industri makanan ringan.

b. Industri kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, Ciri industri kecil adalah memiliki modal yang relative kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya: industri genteng, industri batubata, dan industri pengolahan rotan.

c. Industri sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20 sampai 99 orang. Ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan perusahaan memiliki kemapuan manajerial tertentu. Misalnya: industri konveksi, industri bordir, dan industri keramik.

d. Industri besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemapuan dan kelayakan (fit and profer test). Misalnya: industri tekstil, industri mobil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.


3. Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan

Berdasarkan produksi yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri primer, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Barang atau benda yang dihasilkan tersebut dapat dinikmati atau digunakan secara langsung. Misalnya: industri anyaman, industri konveksi, industri makanan dan minuman.

b. Industri sekunder, yaitu industri yang menghasilkan barang atau benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati atau digunakan. Misalnya: industri pemintalan benang, industri ban, industri baja, dan industri tekstil.

c. Industri tertier, yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan masyarakat. Misalnya: industri angkutan, industri perbankan, industri perdagangan, dan industri pariwisata.


 4. Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah

Berdasarkan bahan mentah yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.

b. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.

c. Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.


 5. Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha

Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Berdasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri berorientasi pada pasar (market oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen.

b. Industri berorientasi pada tenaga kerja (employment oriented industry), yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah yang memiliki banyak angkatan kerja tetapi kurang pendidikannya.

c. Industri berorientasi pada pengolahan (supply oriented industry), yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya: industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber pospat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indramayu (dekat dengan kilang minyak).

d. Industri berorientasi pada bahan baku, yaitu industri yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku. Misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan lahan tebu.

e. Industri yang tidak terikat oleh persyaratan yang lain (footloose industry), yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat di atas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya: industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.


 6. Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi

Berdasarkan proses produksi, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.

b. Industri hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen. Misalnya: industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.


 7. Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan

Berdasarkan barang yang dihasilkan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri berat, yaitu industri yang menghasilkan mesin-mesin atau alat produksi lainnya. Misalnya: industri alat-alat berat, industri mesin, dan industri percetakan.

b. Industri ringan, yaitu industri yang menghasilkan barang siap pakai untuk dikonsumsi. Misalnya: industri obat-obatan, industri makanan, dan industri minuman.


 8. Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan

Berdasarkan modal yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN), yaitu industri yang memperoleh dukungan modal dari pemerintah atau pengusaha nasional (dalam negeri). Misalnya: industri kerajinan, industri pariwisata, dan industri makanan dan minuman.

b. Industri dengan penanaman modal asing (PMA), yaitu industri yang modalnya berasal dari penanaman modal asing. Misalnya: industri komunikasi, industri perminyakan, dan industri pertambangan.

c. Industri dengan modal patungan (join venture), yaitu industri yang modalnya berasal dari hasil kerja sama antara PMDN dan PMA. Misalnya: industri otomotif, industri transportasi, dan industri kertas.


9. Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola

Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.

b. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.


 10. Klasifikasi industri berdasarkan cara pengorganisasian

Cara pengorganisasian suatu industri dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti: modal, tenaga kerja, produk yang dihasilkan, dan pemasarannya. Berdasarkan cara pengorganisasianya, industri dapat dibedakan menjadi:

a. Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.

b. Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.

c. Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan.


Menurut saya cara meningkatkan daya saing Industri di Indonesia yang paling tepat :
  1. Melakukan pameran produk buatan indonesia dengan berskala nasional sampai internasional merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan rasa cinta dan minat kepada produk produk Indonesia. Agar masyarakat sadar akan kualitas produk Indonesia tidak buruk dapat bersaing baik dengan produk luar negeri.
  2. Menjamin kecukupan bahan baku dan modal  yang terkait dengan pengembangan industri. Agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas dari produk yang diciptakan.
  3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri melalui fasilitasi pembangunan unit pelayanan teknis (UPT) untuk mendukung pelatihan dengan keahlian khusus di bidang industri.
  4. Perbaikan pelayanan publik melalui birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Dan dalam bidang perdagangan pemerintah Indonesia yaitu adanya kebijakan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk setiap produk – produk yang dibuat di Indonesia agar penggunaanya dapat aman dan masyarakat tidak bingung dengan keamanan konsumen. 
    Menurut saya sektor Industri yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ekonomi negara Indonesia adalah sektor Industri Kreatif ,  contoh Industri Kreatif yang ada di Indonesia seperti : Industri Kreatif Kerajinan, Industri Film, Industri Fasion Desainer, Industri Kuliner, dan Industri Kreatif Musik. Ekonomi Kreatif  atau bisa disebut Industri Kreatif merupakan  Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.
Di beberapa negara, ekonomi kreatif memainkan peran signifikan. Di Inggris, yang pelopor pengembangan ekonomi kreatif, industri itu tumbuh rata-rata 9% per tahun, dan jauh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi negara itu yang 2%-3%. Sumbangannya terhadap pendapatan nasional mencapai 8,2% atau US$ 12,6 miliar dan merupakan sumber kedua terbesar setelah sektor finansial. Ini melampaui pendapatan dari industri manufaktur serta migas. Di Korea Selatan, industri kreatif sejak 2005 menyumbang lebih besar daripada manufaktur. Di Singapura ekonomi kreatif menyumbang 5% terhadap PDB atau US$ 5,2 miliar.
Saat ini industri kreatif di dunia tumbuh  pesat. Ekonomi kreatif global diperkirakan tumbuh 5% per tahun, akan berkembang dari US$ 2,2 triliun pada Januari 2000 menjadi US$ 6,1 triliun tahun 2020. Di Indonesia, ekonomi kreatif cukup berperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Hanya, ia belum banyak tersentuh oleh campur tangan pemerintah. Ini karena pemerintah belum menjadikannya sebagai sumber pendapatan negara yang penting. Pemerintah masih fokus pada sektor manufaktur, fiskal, dan agrobisnis.
Menurut data Departemen Perdagangan, industri kreatif pada 2006 menyumbang Rp 104,4 triliun, atau rata-rata 4,75% terhadap PDB nasional selama 2002-2006. Jumlah ini melebihi sumbangan sektor listrik, gas dan air bersih. Tiga subsektor yang memberikan kontribusi paling besar nasional adalah fashion (30%), kerajinan (23%) dan periklanan (18%).
Ke depannya, ekonomi kreatif secara umum dan industri kreatif khususnya diyakini akan menjadi primadona. Ada tiga alasan yang mendasari keyakinan tersebut, yaitu hemat energi karena lebih berbasis pada kreativitas, lebih sedikit menggunakan sumber daya alam, dan menjanjikan keuntungan lebih tinggi. Ketiga faktor di atas juga ditopang oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang belimpah. Saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 230 juta. Populasi yang berusia 15-29 tahun berkisar 40,2 juta atau hampir 18,4% merupakan pasar yang sangat gemuk bagi produk-produk industri kreatif.
Departemen Perdagangan telah menyusun rencana jangka panjang pengembangan industri kreatif. Targetnya adalah meningkatkan kontribusi terhadap PDB. Tahun 2009-2015 ditargetkan naik 7%-8%. Pada tahun 2002-2006 kontribusinya 6,2% atau senilai Rp 104,7 triliun.Sumbangannya terhadap PDB memang masih kalah jika dibandingkan dengan industri kreatif negara maju, misalnya Inggris 7,9% dengan rata-rata pertumbuhan 9% per tahun. Namun Indonesia lebih baik dari Selandia Baru (3,1%) dan Australia (3,3%).
Tahun 2009-2015 yang disebut sebagai tahap penguatan dasar ditargetkan kontribusi industri kreatif terhadap ekspor nasional menjadi 11%-12% serta penyerapan tenaga kerjanya meningkat pada kisaran antara 6% dan 7%. Periode tahun 2015-2025 merupakan tahap akselerasi atau percepatan pertumbuhannya dan diharapkan kontribusinya terhadap PDB naik menjadi 9%-11%, pada nilai ekspor nasional 12%-13%, serta penyerapan tenaga kerja 9%-11%.
    
sumber : 
http://arif-dani.blogspot.com/2012/01/peran-industri-kreatif-dalam.html
http://dandung-sefa.blogspot.com/2012/09/materi-kelas-xii-ips-ganjil-klasifikasi.html
 

Selasa, 05 Mei 2015

TUGAS 6


 


Tinggkat Kemakmuran dari suatu Negara sebenarnya tidak terlepas dari Pertumbuhan Ekonomi di Negara itu sendiri.
Sebelum membahas kemakmuran disuatu Negara, kita perlu mengetahui yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP riil di negara tersebut.Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Menurut Saya, Tingkat Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi disuatu negara menunjukkan tingkat kemakmuran masyarakat di negara tersebut. Karena dengan semakin besar pendapatan nasional negara tersebut biasanya kemakmuran suatu negara semakin besar. Pendapatan nasional itu sendiri adalah adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun / pendapatan yang diterima oleh suatu negara selama satu tahun yang diukur dengan nilai uang.
Selain pendapatan nasional, pendapatan perkapita menjadi salah satu tolak ukur yang paling sering digunakan suatu negara untuk mengukur kemakmuran negaranya. Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut.
Namun menurut saya, pendapatan perkapita yang besar belum tentu menunjukkan kesejahteraan masyarakat disuatu negara. Karena Rata-rata pendapatan masyarakat yang besar kebanyakan berasal dari pendapatan besar yang hanya dari sebagian orang saja. Dan sebagian besar masyarakat lainnya berpendapatan kecil dan belum sejahtera. Jadi kesimpulannya masih belum ada pemerataan kesejahteraan/kemakmuran dalam masyarakat, walaupun Negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Itu semua tergantung pada individu masyarakat itu sendiri, juga tak terlepas dari peran keadilan Pemerintah yang mau dan mampu membangun kemakmuran pada diri dan negaranya.

Kemakmuran suatu negara yang benar-benar terjadi dapat dilihat dari :
1.      Jumlah Penduduk Miskin
Kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan didalam negara tersebut.Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila masyarakat miskin dalam negara tersebut sedikit atau bahkan tidak ada.
2.      Tingkat Pengangguran
Masyarakat dikatakan makmur apabila dapat membiayai kebutuhan hidupnya maupun orang lain. untuk membiayai kebutuhan hidupnya maka seseorang harus mempunyai uang. Dan untuk mempunyai uang maka dia harus bekerja. Dengan memiliki pekerjaan tetap dan dapat membiayai kebutuhannya maka itu dapat disebut dengan kemakmuran.
3.      Pendidikan Bagi Masyarakat
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka / jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis tinggi dan yang buta huruf semakin sedikit.
4.      Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Suatu negara yang makmur memiliki angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang rendah. Ini dikarenakan rakyat mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan maupun obat-obatan. Sebaliknya suatu negara yang tidak makmur angka kematian bayi dan ibu melahirkan relative tinggi dikarenakan  masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi maupun yang lainnya dikarenakan pendapatan yang rendah.

Dengan pernyataan-pernyataan di atas kita bisa mengetahui apa tolak ukur agar suatu Negara dapat menjadi akmur dan penduduknya mendapatkan kesejahteraan, Apabila semua hal yang di atas telah dicapai maka negara tersebut dapat disebut sebagai negara yang makmur, dan dengan sendirinya kesejahteraaan penduduk pun tercipta, akibat dari dorongan kemakmuran Negara yang sudah tercapai.  Jadi tolak ukur kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari pendapatan nasional negara tersebut. Apabila pendapatan nasional negara tersebut besar belum tentu masyarakat dalam negara tersebut makmur.Mungkin hanya sebagian golongan masyarakat saja di negara tersebut yang mengalami kemakmuran sedangkan masyarakat lainnya masih berjuang melawan kemiskinan.


SIFAT-SIFAT PERTUMBUHAN EKONOOMI :
1. Suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi terus menerus.
2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita,
3. Kenaikkan pendapatan perkapita itu harus terus berlangsung dalam jangka panjang.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI :
1. Faktor Sumber Daya Manusia, Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakanprosespembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam, Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya, Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
5. Sumber Daya Modal, Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
6. Faktor Pendidikan, Suatu negara dikatakan akan mudah berkembang dalam perekonomiannya apabila angka / jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis tinggi dan yang buta huruf semakin sedikit.






Sabtu, 02 Mei 2015

PENGENALAN DAN PENGINSTALAN DBASE IV


Sejarah Dbase
Program dBaseIV merupakan salah satu paket program data base yang dibuat dan dikeluarkan oleh Asthon Tate merupakan pengembanagn dari dBase II,dBase III serta dBase III plus.
dBase IV merupakan data management system (DBMS),yang mengatur dan mengolah data.Memprosesan data elektronik artinya menyimpanmenghubungkan,memanipulasiserta memanggil data yang memiliki informasi sangat banyak dengan cara cepat dan efisien.Anda memanggil dan menampilkan data berdasakan kreteria tertentu sesuai kemampuan.
dBase IV merupakan data dengan dBase IV akan lebih mudah dan cepat sekalipun data yang dimiliki sangan kompleks.Dengan tersedianya menu control center semua pemakai dari segala tingkat dapat mengoprasikannya.
Pengolahan dBase IV bisa dilakukan dengan 2 cara,yaitu menu dan perintah. Bagi pemakai yang sudah biasa dengan dBase atau data base,bekerja pada perintah.Sedangkan bagi pemula,bekerja pada layar control center lebih mudah.
Paket program dBase IV ‘copy-protected’ artinya dapat memuat aplikasi disket sebagai cadangan dan juga melakuan instalasi pada hardisk.
  • Jenis-jenis file dalam dBase IV
     
    • Catalog (.CAT)
    Merupakan organisasi file, di dalamnya berisi kumpulan nama-nama file.
     
    • Database File (.DBF)
    Adalah file yang terdiri dari record-record yang berguna untuk menyimpan data.
     
    • Program / Procedure / Command File (.PRG)
    Adalah file yang berisikan instruksi (program)
     
    • Report Form File (.FRM)
    Merupakan file laporan yang berisikan informasi field-field dari database file.
     
    • Text Output File (.TXT)
    Suatu file yang disimpan dalam bentuk ASCII
     
    • Index File (.NDX)
    Memberikan suatu cara untuk menggunakan file database dalam urutan logika daripada urutan fisik.
     
  • Sebagai Bahasa Pemograman
dBASE Programming merupakan salah satu high level languge yang telah dikembangkan sedemikian rupa secara specifik untuk microcomputer,sehingga memungkinkan adanya penggunaan software secara minimum,tetapi pemakai dapat dengan mudah dan cepat dapat menentukan,membangun dan kemudian meng-access (memanggil kembali) file-file yang mereka miliki.
Dengan adanya hal ini,pemakai dapat dengan mudah mengolah dan membuat laporan dari file mereka sendiri secara interaktif melalui keyboard dan layar monitor ataupun printer.dBase juga menawarkan suatu penulisan dan penyimpanan urutan-urutan tindakan,dan mengulanginya jika diperlukan.
Dengan kata lain,dBase adalah bahasa yang diinterpetasikan dan menghasilkan kode intermediate.Para pengguna komputer berbasis Windows, kini menggunakan bahasa pemrograman berbasis objek Bahasa pemrograman yang ditawarkan dengan banyak kemudahan ini,menggunakan kosa kata yang cantik,yakni Visual,sehingga kita mengenal adanya Delphi milik Borland,Visual C++,Visual Basic,atau Oracle,PowerBuilder,Visual dBase,Visual Foxpro,untuk aplikasi database.
  • Sebagai Utility Pemograman
DBASE adalah database engine klasik yang masih tetap diminati sebagai program untuk menyimpan data-data perusahaan sampai sekarang.Program-program yang dirancang dengan menggunakan dBase memang memiliki banyak kelemahan dibandingkan dengan database engine modern seperti MySQL™ atau SQL Server™ dan Microsoft® Access.
Sebagai database engine,dBase menjadi standar file database pada masa keemasan sistem operasi DOS.dBase populer sejak dBase II dan dBase III diterima sebagai standar.Banyak produk software menggunakan dBase sebagai standar file databasenya (dengan ekstensi *.dbf),seperti misalnya: FoxPro (termasuk Visual FoxPro),Recital,Paradox,dsb.
          Salah satu bahasa pemrograman yang dikembangkan dengan menggunakan file database milik dBase adalah Clipper,yang masih tetap dipakai sampai saat ini.
Database menggunakan dBase akan menyimpan setiap tabel data ke dalam satu file dengan ekstensi.dbf,kecuali Paradox yang menggunakan ekstensi .db. Dalam komputer modern,bahkan program script interpreter seperti PHP pun masih mendukung dBase.Penggunaan dBase masih dianggap relevan karena program-program modern seperti Microsoft® Excel,Access,atau Visual FoxPro mengenali file-file yang dibuat dengan menggunakan dBase.

2.    System requirement
Untuk menjalankan sistem dBase IV versi 1.5 diperlukan software dan hardware penunjangnya.Tanpa peralatan tsb, maka sistem ini tidak akan bekerja. Peralatan hardware yang diperlukan berupa : IBM PC, AT atau kompatibelnya.Sistem dBase IV memerlukan 4MB media fixed disk RAM sebesar 640KB dengan 450KB yang tersisa. Peralatan Software yang dibutuhkan : Sistem operasi DOS Versi 2.1 ke atas Jika sistem dBase IV dijalankan dalam bentuk multi-user pada LAN maka diperlukan Novell Netware V2.2 atau V3.11.

Peralatan yang dibutuhkan

Untuk menjalankan sistem dBASE IV versi 1.5 diperlukan software dan hardware penunjangnya. Tanpa peralatan tsb, maka sistem ini tidak akan bekerja.

Peralatan hardware yang diperlukan berupa :
*  IBM PC, AT atau kompatibelnya.
*  Sistem dBASE IV memerlukan 4MB media fixed disk
RAM sebesar 640KB dengan 450KB yang tersisa.

Peralatan Software yang dibutuhkan :
*  Sistem operasi DOS Versi 2.1 ke atas
* Jika sistem dBASE IV dijalankan dalam bentuk multi-user pada LAN maka diperlukan Novell Netware V2.2 atau V3.11.


Penginstalan Dbase IV
Instalasi sistem dilakukan dengan cara sbb :
  1.     Aktifkan komputer dan software yang bersangkutan
  2.     Masukkan disket #1 (Install Disk) pada disk drive A.
  3.     Pada saat DOS Prompt, aktifkan disk drive A dengan mengetik A: lalu tekan ENTER.
  4.     Ketik INSTALL lalu tekan ENTER untuk mengawali proses instalasi
  5.     Pilihan instalasi yang berupa : 
QUICKà untuk instalasi sistem dengan fasilitas penuh untuk single-user (pemakai      tunggal)
    FULLà untuk instalasi sistem dengan fasilitas penuh untuk single-user atau multi-userMEN-DRIVENà untuk instalasi sistem dengan memilih fasilitas yang disediakan   pada pilihan FULL.
         6.  Pilihan MENU-DRIVEN akan memunculkan baris menu sbb :
      Install yang berisi pilihan :
  •  Install dBASE IV à untuk melanjutkan proses instalasi.
Transfer other filesà untuk melanjutkan proses instalasi seperti transfer file contoh, file tutorial dsb. Transfer file tsb merupakan kelanjutan instalasi sistem sebelumnya yaitu untuk pelengkap dari sistem dBASE IV.
  • Uninstall dBASE IVà untuk membatalkan instalasi yang pernah dilakukan.
DOS yang berisi pilihan :
  • Perform DOS Commandà untuk melakukan proses DOS dari program instalasi saat itu.
  • Go to DOSà untuk mengaktifkan sistem operasi DOS tanpa perlu mengakhiri proses instalasi. Dari DOS, ketik EXIT lalu tekan ENTER untuk kembali ke proses instalasi
  • Set Default drive : directory à untuk menentukan lokasi disk drive dan directory yang akan dipakai sebagai sumber proses instalasi.
  • EXIT à untuk keluar dari proses instalasi (membatalkan permintaan untuk instalasi sistem) dan kembali ke DOS.
     7.   Jika pilihan Install dBASE IV pada menu install, maka akan menampilkan pilihan berikutnya :
Single-userà untuk instalasi sistem dengan pemakai tunggal pada standalone komputer
Multi-userà untuk instalasi sistem dengan pemakai ganda pada LAN.
     8.    Berikutnya sistem akan menanyakan lokasi instalasi. Contoh : ketik C:\DBASE
     9.    Lalu sistem akan menanyakan lokasi sistem file SQL. Contoh :   C:\DBASE\SQLHOME
     10.  Lalu sistem menanyakan warna tampilan monitor. Tujuannya ialah untuk menentukan jenis monitor yang akan dipakai oleh sistem.
     11.  Beberapa saat kemudian sistem akan menampilkan bagian pendaftaran software. Isi bagian :
User Name : nama anda
Company Nama : nama perusahaan anda
Serial Number : nomor seri dari software dBASE IV yang anda pakai.
Sesudah mengisi ketiga bagian tsb, tekan Ctrl-End untuk melanjutkan proses instalasi atau tekan ESC untuk membatalkannya.
      12.  Setelah proses transfer file, sistem akan meminta anda untuk menukar disket #1  dengan disket #2 (System Disk #1) lalu dengan disket #3 (System Disk #2)
      13. Jika sebelumnya anda memilih jenis multi-user, maka anda harus :
      Add userà untuk menambah pemakai pada lingkungan LAN
     Skipà untuk melanjutkan proses
Tekan ENTER untuk melanjutkan proses.
      14. Selanjutnya anda dapat memilih bagian Transfer Other Files yang ada di menu Install berupa :
  • Sample filesà untuk instalasi file contoh dari sistem dBASE IV.
  • Tutorial filesà untuk instalasi file petunjuk singkat pemakaian sistem dBASE IV.
  • DBASE Template Language Toolkità untuk instalasi file kerangka sistem dBASE IV dalam hal ini berupa alat bantu pemrograman sistem.
  • Autoexec.batà untuk modifikasi file AUTOEXEC.BAT agar siap untuk pemakaian dBASE IV dalam hal pelacakan file di lokasi disk dan directory lokasi sistem berada.
  • Config.sysà untuk modifikasi konfigurasi sistem DOS agar siap untuk memakai sistem dBASE IV.
Pada saat instalasi fasilitas tambahan tsb, sistem akan meminta anda disket #4 (Sample, Templates & Tutorial Disk)
      15.  Pilih menu EXIT untuk mengakhiri proses instalasi.
Data & Memory

Pada sistem dBase IV, data dikelompokkan atas jenis data dan fungsinya. Jenis data tsb mencakup data logika, tanggal, angka, karakter dan catatan (memo). Sedangkan menurut fungsinya, data dikelompokkan menjadi data memory dan data base. Data memory mencakup data memory yang dibentuk pemakai dan sistem. Dan data base mencakup file untuk menyimpan data serta pengatur bentuk (format) penampilannya.

Data tsb disimpan dengan nama sebagai alamat. Sebagai contoh,
A = 12 dan untuk mengambil nilai datanya, gunakan nama variabel tsb, contoh : ?A/4 sistem akan mencetak nilai 12/4.

Untuk penamaan variabel suatu data, anda bebas mendefinisikan. Tetapi pada sistem terdapat batasan karakter yang dipakai untuk nama variabel yaitu :
1. Nama variabel harus diawali dengan huruf (A s/d Z), angka (0 s/d 9) atau tanda _ (garis bawah)
2. Untuk nama variabel field dibatasi hingga 10 karakter.
3. Jangan memakai nama variabel sistem karena dapat mengganggu fungsi sistem.

Untuk mengetahui isi memory saat ini, gunakan instruksi LIST MEMORY atau DISPLAY MEMORY.  
Perintah Dasar

1. Perintah untuk membuat file database
Perintah langsung dengan CREATE
Menggunakan menu dengan memilih DATA kemudian CREATE.
Di dalam pembuatan file database ini harus didefinisikan nama field dengan ketentuan sbb :
a. Karakter pertama harus huruf
b. Tidak boleh ada spasi diantara nama field, tanda baca kecuali “-“
c. Panjang maksimum 10 karakter.

Sesudah didefinisikan kemudian struktur file disimpan, sistem akan menanyakan kita apakah ingin diinput datanya atau tidak, jika ya berarti tekan Y jika tidak tekan N.

2. Perintah untuk membuka/menutup file
• Untuk membuka file database
USE
Contoh : membuka file database “PEGAWAI.DBF”
l USE PEGAWAI
• Untuk menutup file database
USE, CLOSE DATA, CLOSE ALL

3. Perintah untuk melihat/menampilkan data
Ä LIST
Bentuk umum : LIST [FOR ] [TO PRINT]
Misal :
a. Tampilkan seluruh data dari awal hingga akhir dengan semua field yang ada.
• LIST atau LIST ALL

Perintah untuk memperbaiki record :

a. EDIT
Mengedit/memperbaiki isi suatu record
Bentuk umum : EDIT [ field ] [ FOR ]
Misal :
1. Perbaiki data pada record 5
l EDIT 5
2. Ubah data yang namanya = “AMIR”
l EDIT FOR NAMA = “AMIR”

b. BROWSE
Untuk mengedit, menambah, menampilkan seluruh field secara mendatar serta seluruh record dapat terlihat (full screen editing)

c. REPLACE
Mengganti isi/data field sebagian atau keseluruhan dengan suatu nilai tertentu.
Bentuk umum : REPLACE field WITH field FOR kondisi
Misal : Ubah semua nama “ALI” menjadi “AMIR”
l REPL NAMA WITH “AMIR” FOR NAMA = “ALI”

SUMBER