KEMISKINAN
Kemiskinan dapat diartikan sebagai
keadaan terjadinya ketidak mampuan untuk mememnuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, kesehatan, dan lain
sebagainya.
Kemiskinan dipahami dalam berbagai
cara.
Pemahaman utamanya mencakup:
a. Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
b. Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk
berpartisipasi dalam masyarakat. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
c. Gambaran tentang kurangnya
penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Kemiskinan menurut pendapat umum dapat
dikategorikan ke dalam 3 kelompok,yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan aspek
badaniah atau mental seseorang.
Pada aspek badaniah, biasanya orang
tersebut tidak bisa berbuat maksimal sebagaimana manusia lainnya yang sehat
jasmani. Sedangkan aspek mental, biasanya mereka disifati oleh sifat malas
bekerja dan berusaha secara wajar, sebagaimana manusia lainnya.
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh
bencana alam.
Biasanya pihak pemerintah menempuh dua
cara, yaitu memberi pertolongan sementara dengan bantuan secukupnya dan
mentransmigrasikan ke tempat hidup yang lebih layak.
3. Kemiskinan buatan atau kemiskinan
struktural.
Selain disebabkan oleh keadaan pasrah
pada kemiskinan dan memandangnya sebagai nasib dan takdir Tuhan, juga karena
struktur ekonomi, sosial dan politik.
Garis Kemiskinan merupakan representasi dari
jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum
makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan
pokok bukan makanan.
Rumus Mengukur Indikator kemiskinan
seseorang
GK =
GKM + GKNM
GK
= Garis Kemiskinan
GKM
= Garis Kemiskinan Makanan
GKNM = Garis Kemiskina Non
Makanan
Kegunaan nya untuk
mengukur beberapa indikator kemiskinan :
-
Jumlah dan persentase penduduk miskin (headcount index-Po),
-
Indeks kedalaman kemiskinan (poverty gap index-P1),
-
Indeks keparahan kemiskinan (poverty severity index-P2)
Keterangan Tambahan
Selain dari Susenas Modul Konsumsi dan
Kor, variabel lain untuk menyusun indikator kemiskinan diperoleh dari Survei
Paket Komoditi Kebutuhan Dasar (SPKKD).
Interpretasi
Garis kemiskinan menunjukkan jumlah
rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan
yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita per hari dan kebutuhan pokok
bukan makanan. Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita
per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Penyebab – Penyebab Kemiskinan di
Indonesia :
- Tingkat pendidikan yang rendah di Indonesia
- Banyaknya tingkat pertumbuhan penduduk
- Produktivitas tenaga kerja rendah/Kurangnya produktivitas tenaga kerja
- Kurangnya lapangan pekerjaan
- Kualitas sumber daya alam yang masih rendah
- Penggunaan teknologi yang masih kurang
- Kurangnya pelatihan tenaga kerja
- Masih belum stabilnya politik
- Etos kerja dan motivasi pekerja yang rendah
- Masih banyaknya korupsi di Indonesia
- Kurangnya pemerataan penduduk
- Tingkat kriminalitas yang tinggi
- Kurang meratanya pembangunan infrastruktur
Dampak – Dampak Kemiskinan di Indonesia
:
1.
Pengangguran merupakan dampak
dari kemiskinan, berhubung pendidikan dan keterampilan merupakan hal yang sulit
diraih masyarakat, maka masyarakat sulit untuk berkembang dan mencari
pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan.
2.
Kriminalitas merupakan dampak
lain dari kemiskinan. Kesulitan mencari nafkah mengakibatkan orang lupa diri
sehingga mencari jalan cepat tanpa memedulikan halal atau haramnya uang sebagai
alat tukar guna memenuhi kebutuhan. Misalnya saja perampokan, penodongan,
pencurian, penipuan, pembegalan, penjambretan dan masih banyak lagi contoh
kriminalitas yang bersumber dari kemiskinan. Mereka melakukan itu semua karena
kondisi yang sulit mencari penghasilan untuk keberlangsungan hidup dan lupa
akan nilai-nilai yang berhubungan dengan Tuhan.
3.
Banyaknya anak-anak putus sekolah dan kesempatan
pendidikan sudah pasti merupakan dampak kemiskinan.Mahalnya biaya pendidikan
menyebabkan rakyat miskin putus sekolah karena tak lagi mampu membiayai
sekolah. Putus sekolah dan hilangnya kesempatan pendidikan akan menjadi
penghambat rakyat miskin dalam menambah keterampilan, menjangkau cita-cita dan
mimpi mereka.
4.
Kesehatan sulit untuk didapatkan (banyaknya
penduduk yang sakit) karena kurangnya pemenuhan gizi sehari-hari akibat
kemiskinan membuat rakyat miskin sulit menjaga kesehatannya. Belum lagi biaya
pengobatan yang mahal di klinik atau rumah sakit yang tidak dapat dijangkau
masyarakat miskin. Ini menyebabkan gizi buruk atau banyaknya penyakit yang
menyebar.
5.
Buruknya generasi penerus adalah dampak yang
berbahaya akibat kemiskinan. Jika anak-anak putus sekolah dan bekerja karena
terpaksa, maka akan ada gangguan pada anak-anak itu sendiri seperti gangguan
pada perkembangan mental, fisik dan cara berfikir mereka. Contohnya adalah
anak-anak jalanan yang tak mempunyai tempat tinggal, tidur dijalan, tidak
sekolah, mengamen untuk mencari makan dan lain sebagainya. Dampak kemiskinan
pada generasi penerus merupakan dampak yang panjang dan buruk karena anak-anak
seharusnya mendapatkan hak mereka untuk bahagia, mendapat pendidikan, mendapat
nutrisi baik dan lain sebagainya. Ini dapat menyebabkan mereka terjebak dalam
kesulitan hingga dewasa dan berdampak pada generasi penerusnya.
Menurut saya cara yang tepat untuk
mangatasi masalah kemiskinan yang terjadi di Indonesia :
- Meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Indonesia
- Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja
- Menghapuskan Korupsi di Indonesia dengan cara mempertegas hukum di Indonesia
- Mengadakan pelatihan bagi calon tenaga kerja (menciptakan tenaga kerja terlatih)
- Memberikan subsidi bagi orang yang benar-benar membutuhkan(member modal usaha)
- Menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia
- menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok
- memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya.
id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar